ketamansiswaan

Fatwa Untuk Hidup Merdeka

8. Tetep – Mantep – Antep

Dalam Melaksanakan tugas perjuangan kita , kita harus tetap hati. Tekun bekerja, tidak boleh menoleh kekanan dan kekiri. Kita harus selalu “mantep” , setia dan taat pada asas itu, teguh iman hingga tak ada yang akan dapat menahan gerak kita atau membelokkan aliran kita.

Sesudah kita tetap dalam gerak kita dan mantep dan tabah batin kita, segala perbuatan kita akan “antep”, berat berisi dan berharga. Tak mudaah dihambat, ditahan – tahan dan dilawan oleh orang lain.

Kesimpulan:

Ajaran tetep – mantep – antep ini maksudnya dalam meraih keinginan kita harus berjalan tertib dan maju, setia terhadap dasar – dasar , harus berbesar hati dan mempunyai keteguhan hati agar tidak berpengaruh oleh kekuatan yang ingin membelokkan dengan demikian kita tidak mudah dapat dihambat atau ditahan oleh lawan.

Panca Dharma

3. Kebudayaan mengandung arti keharusan untuk memelihara nilai dan bentuk kebudayaan nasional. Dalam memelihara kebudayaan nasional itu yang pertama dan terutama ialah membawa kebudayaan nasional kearah kemajuan dunia untuk kepentingan hidup rakyat lahir dan batin sesuai dengan perkembangan alam dan zamannya

Kesimpulan :

Bagi suatu bangsa, sangat penting sekali adanya usaha memelihara dan mengembankan budidaya individu dan masyarakatnya. Dengan demikian, menjadi salah satu pembentuk identitas bangsa sekalius pembeda dengan bangsa lain. Kebudayaan suatu bangsa juga merupakan cermin dan keberhasilan bangsa itu sendiri.

Asas Tamansiswa

3. Tentang zaman yang akan datang, maka rakyat kita ada di dalam kebingungan. Seringkali kita tertipu oleh keadaan, yang kita pandang perlu dan laras untuk hidup kita, padahal itu adalah keperluan bangsa asing, yang sukar didapatnya dengan alat penghidupan kita. Lagi pula kita sering juga mementingkan pengajaran yang hanya menuju terlepasnya fikiran ( intellectualisme ),padahal pengajaran itu membawa kita kepada gelombang penghidupan yang tidak merdeka ( economischafhankelijk ) dan memisahkan orang – orang yang terpelajar dengan rakyatnya. Didalam zaman kebingungan ini seharusnyalah keadaan kita sendiri ( cultuurhistorie ) kita pakai sebagai penunjuk jalan, untuk mencari penghidupan baru, yang selaras dengan kodrat kita dan akan memberi kedamaian dalam hidup kita. Dengan keadaan bangsa kita sendiri kita lalu pantas berhubungan bersama – sama dengankeadaan bangsa asing.

Kesimpulan:

Bahwa pengajaran harus berdasarkan pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri. Menyinggung masalah kepentingan sosial, ekonomi,dan politik kecenderungan diri bangsa kita untuk menyesuaikan diri dengan hidup dan penghidupan ke barat – baratan telah menimbulkan kekacauan. Sisem pengajaran yang terlampau memikirkan kecerdasan pikiran yang melanggar dasar – dasar kodrat yang terdapat dalam kebudayaan sendiri.

Ajaran Hidup Ki Hadjar Dewantara

2.16 Dasar Kultural – Kontinu

Dasar Kulturil ini dijelaskan ki Hadjar bahwa kebudayaan itu sifatnya kontinu , bersambung tak terputus – putus , berkembang maju. Dengan perkembangan dan kemajuan sesuatu bangsa ditarik terus. Bukan loncatan terputus – putus dari garis awalnya. Loncatan putus akan kehilangan pangkal asalnya untuk maju selanjutnya dan orang akan sesat kehilangan pegangannya. Kemajuan sesuatu bangsa adalah lanjutan garis hidup asalnya yang ditarik terus dengan menentukan nila- nilai dari bangsa sendiri maupun dari luar.

Kesimpulan:

Kebudayaan itu tidak terputus – putus,terus berkembang maju. Jika kebudayaan terputus maka akan kehilangan pegangannya. Karena kemajuan suatu bangsa akan menentukan nilai – nilai baru baik dari bangsa sendiri maupun dari luar.

Kesimpulan induktif

Dalam ajaran tetep – mantep – ante ini kita dalam meraih keinginan kita arus berjalan tertib, setia, dan mempunyai keteguhan agar tiak terpengaruh oleh bangsa lain. Apalagi kebudayaan kita seperti wayang kulit,batik dll sudah mulai luntur. Dan kebanyakan kita meniru budaya barat, karena mereka beranggapan budaya barat itu lebih baik dari pada budaya Indonesia. Padahal orang – orang barat yang kita tiru itu lebih mengargai budaya daerah asli Indonesia. Karena mereka menghargai originalitas suatu kebudayaan. Oleh karena itu sangat penting sekali adanya usaha memelihara dan mengembangkan budaya kita. Karena kebudayaan suatu bangsa merupakan cermin dan keberhasilan bangsa itu sendiri.

Jika kebudayaan terputus maka akan kehilangan pegangannya. Karena kemahuan suatu bangsa juga akan menentuan nilai – nilai baru baik dari bangsa sendiri maupun dari luar. Jadi sebelum kebudayaan kita terputus atau hilang, maka sudah sepantasnya kita jaga dan kita lestarikan dengan baik dan seharusnya kita mulai bangga akan budaya kita sendiridan melestarikannya dengan sebaik dan sebisa mungkin.)K

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar